Selasa, 28 April 2015

Tips Membuat Donat Agar Mengembang


Alhamdulillah

Tiap jalar akar
Tiap dahan pohon
Tiap helai hijau daun 
Tiap kuncup bunga
Tiap pucuk cabang tertinggi

Allah jaminkan rejekinya

Dari guyuran hujan
Dari kilaunya mentari
Dari semilirnya angin
Dari sapuan embun

Dari arah mana saja
Dari manapun pintu yang kau ketuk 


Postingan kali ini dimulai dengan puisi gak papa kan yaaa.
Biar beda sama blogger lain. hihih
Sekaligus mengasah kemampuan susastra saya. :)
Ungkapan syukur saya yang tak terhingga.
Sekaligus mengingatkan diri sendiri untuk terus bersyukur.
Tidak usah cemas, kita hanya perlu berusaha.
Semampunya.
Seikhlasnya.
Allah sudah jaminkan rejeki untuk kita semua.
Jangankan manusia, jalaran akar yang terbenam di dalam tanah gelap saja,
Sudah Allah atur rejekinya :)

Oke, cukup sudah cuap-cuapnya. hihi. Sekarang kembali ke urusan donat kentang.

Sudah beberapa kali bikin donat kentang NCC ini. Dan berkali-kali juga bentuknya masih perlu diedit kalo kata boss saya mah. :D

Tapi alhamdulillah, semua suka donatnya meski cuma pake gula donat. hihi.

Bermula dari hobby teman-teman kantor yang doyan nyemil, termasuk donat. Biasanya kami beli donat kampung di Gang Kober, Tenabang I, belakang kantor kami. Sudah sejak seminggu lalu kami ngidam makan donat kampung itu. Tapi si ibu yang jualan donat menurut sumber yang terpercaya sedang pulang kampung. Jadilah kami gagal makan donat kampung. hihih

Kemudian di hari Senin, salah satu teman yang merupukan kolektor uang bantingan donat menghampiri saya minta tolong bikinin donatnya demi menuntaskan rasa ngidam teman-teman. :p
Start nimbang-nimbang dari jam 9 malem. Sempet boboin Fatih dulu. Selesai deh jam 2 dini hari. :D

Awalnya saya mau bikin resep donat biasa yang tidak pakai campuran umbi-umbian seperti kentang demi menekan modal. hihi. Tapi setelah saya pertimbangkan, akhirnya saya pilih pakai resep Donat Kentang NCC. Kenapa? Karena meski saya goreng sejak malam, saat dimakan siang keesokan harinya masih empuk, Sodara-sodara. Berbeda dengan resep donat yang tanpa umbi seperti kentang, meski setelah digoreng empuk menul-menul tapi kalau didiamkan jadi keras kenyal gitu.

Meski bentuk donat saya kurang sempurna, tapi saya tetap merasa senang karena ring/cincin donat muncul! Munculnya ring/cincin donat menunjukkan proses fermentasi dilakukan dengan benar. :) Jadi, yang penasaran kenapa donatnya gak pernah muncul ring/cincin di bagian pinggir tengah sisi luar donat, ayok coba lagi belajar fermentasi. Dengar-dengar, kalau ujian para pastry chef gak bakal lulus kalau donatnya gak muncul ring/cincin.

Berikut resep Donat Kentang NCC yang sudah saya modifikasi sedikit disesuaikan dengan stock di lemari. :)

Donat Kentang NCC 

Bahan 
500 gr terigu protein tinggi (saya pakai terigu serbaguna/protein sedang Segitiga Biru)
50  gr susu bubuk
200 gr kentang kukus dihaluskan
11  gr ragi instan
100 gr gula pasir
100 ml air dingin
4    btr kuning telur
75  gr margarine
1/4 sdt garam

Cara Membuat 
Rebus/kukus kentang yang telah dipotong kotak-kotak sedang sampai empuk.
Dalam kondisi kentang masih hangat, haluskan kentang. Saya menggunakan food processor untuk menghaluskan kentang sehingga hasilnya lembut dan tidak membuat adonan donat mengerindil.
Campur terigu, gula pasir, dan ragi dalam baskom/mangkuk adonan. Aduk rata.
Masukkan kentang halus ke dalam campuran terigu. Uleni.
Masukkan telur yang sudah dikocok lepas. Uleni.
Masukkan air sedikit demi sedikit sambil diuleni terus hingga setengah kalis.
Tambahkan margarine dan garam. Uleni hingga kalis.
Diamkan adonan di suhu ruang dengan ditutup plastic wrap atau serbet lembab agar adonan tidak kering selama 30-45 menit.
Kempiskan adonan.
Bagi masing-masing adonan sesuai keinginan.
Cetak.
Diamkan kembali 20-30 menit.
Goreng dengan api kecil.
Balikkan donat satu kali saja.
Sajikan dengan topping sesuai selera dan kondisi keuangan. :p :p :p



Proofing pertama..

Proofing kedua..


Sembari nunggu giliran digoreng, proofing ketiga..


Mengapa Donat Saya Gagal Mengembang?
Pernah bertanya seperti pertanyaan di atas? Mungkin tips dan trick berikut bisa menjawab pertanyaan tersebut sekaligus memecahkan kutukan donat bantet. :D

Begini, ragi merupakan makluk hidup yang butuh makan seperti saya dan juga kalian. Apa makanan ragi? Ragi memakan glukosa yang terdapat dalam tepung dan tentu saja gula pasir. CMIIW. Glukosa tersebut diubah oleh ragi menjadi karbondioksida, air, dan energi. Itulah mengapa adonan donat/roti kalian bisa mengembang berisi udara.

Kalau ragi gak punya makanan, sama saja seperti kita yang jadi lemot kalau kurang makan. :D  Ragi gak akan bekerja kalau tidak mendapat makanan yang dia butuhkan. Nah, gimana? Sama persis kan sama kita eh saya? :D 

Sudah pernah baca novelnya Dee Lestari berjudul Madre? Di novel tersebut diceritakan bagaimana ragi hidup dan bisa terus berkembang biak. 

Jadi, pastikan ragi diberi makanan yaaa. 

Hal lain yang menyebabkan adonan donat tidak mengembang yaitu diakibatkan ragi mati terbunuh.
Bagaimana bisa? Ya, bisa saja kan ragi makhluk hidup. :D
Kadang kita tidak sengaja melakukan pembunuhan kepada ragi yang sudah tidak berdaya. :D
Kapan pembunuhan itu bisa terjadi?
Hal itu terjadi saat ragi bertemu dengan garam dan juga margarine yang mengandung garam.
Ragi juga mati kalau air yang kita tambahkan mempunyai suhu yang terlalu tinggi. Pastikan saat dites, suhu air tidak terlalu panas.

Itulah mengapa membuat adonan donat/roti memerlukan tahapan yang harus diikuti dengan patuh. Menyampurkan semua bahan jadi satu di saat yang bersamaan memang terlihat memudahkan, namun tindakan itulah yang justru membuat adonan donat/roti gagal mengembang alias bantat.

Nah, masih tahan kan baca postingan saya kali ini? Kalau masih, saya mau berikan satu lagi trick untuk membuat rerotian yang diuleni.

Kata Ibu Mertua saya tercinta, menguleni adonan donat/roti lebih baik dengan menggunakan gerakan mencuci/mengucek baju. Dengan gerakan tersebut, adonan akan tercampur rata dan lebih mudah diuleni. Adonan ini cukup berat hingga mampu membuat otot biseps dan triceps sedikit menonjol. :D

Untuk memastikan adonan sudah cukup diuleni, kita bisa melakukan tes sederhana. Ambil sedikit adonan lalu lebarkan/tarik ke dua sisi. Bila adonan bisa menjadi tipis tanpa robek, tandanya adonan sudah cukup lentur.

Terakhir, adonan donat yang mengembang perlu dikempiskan. Mengapa? Menurut chef Rudi Choirudin, adonan yang dikempiskan kembali diperlukan agar saat donat matang tidak ada lagi udara yang terperangkap sehingga menyebabkan donat kempis setelah matang.

Bagaimana? Mudahkan membuat adonan donat/roti dengan metode ulen seperti ini? Yah, meski sedikit melelahkan, tapi kalau donat yang kita buat masih empuk hingga keesokan harinya cukup worth it untuk dicoba kan?

Oke, selamat mencoba yaaaa. Semoga sukses! :)






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar